Selasa, 22 November 2011

BILL CUNNINGHAM New York: Kisah Loyalitas Seorang Fotografer Fesyen ‘Jalanan’

Menyimak kisah seseorang mengerjakan hal-hal yang sesuai passion dan mimpinya memang selalu mengharukan, apalagi kalau hal itu dilakukan dengan loyalitas tinggi dan keceriaan. Begitulah kira-kira Bill Cunningham dengan fotografi fesyen yang sudah ia geluti selama berpuluh-puluh tahun.

Film ini dibuka dengan adegan Bill Cunningham menggowes sepedanya menyusuri trotoar jalan. Tubuh kurusnya sedikit terlihat tebal karena jaket biru yang selalu ia kenakan. Seketika  ia pun berhenti lalu merapatkan sepeda ke tiang lampu jalan dan menguncinya. Sejurus kemudian ia sudah siap dengan Nikon FM-nya, lautan manusia yang sedang menyebrang jalan pun ia selami. Matanya selalu awas menelusuri busana tiap pejalan kaki, dari kepala hingga kaki. Tiap kali ada yang menarik perhatiannya ia langsung menghampiri, lalu dengan lincahnya memotret. Ekspresi ceria tak pernah lepas dari wajah tirus penuh keriputnya persis seperti seorang anak kecil yang kegirangan.     
   
“The best fashion show is on the street, always has been and always will be,” itulah kalimat pertama yang akan kita dengar dari mulut Bill dalam film ini.

Jumat, 11 November 2011

[Patut diberi Salut] Evelyn Pritt: Seimbang Antara Komersil dan Personal Project


Biasanya, kebanyakan fotografer yang sudah berada di ranah komersil merasa nyaman dengan keberadaannya. Project yang mereka kerjakan hanyalah project pesanan semua. Tapi, ketika kami melakukan observasi kecil-kecilan tentang  Evelyn Pritt seketika stigma itu runtuh. Pasalnya, selain masih aktif melakukan pemotretan yang komersil, wanita fotografer yang akrab disapa Epel ini masih getol membuat proyek personal.

Pameran-pameran skala nasional pun beberapa kali memajang karya-karyanya. Di antaranya yang kami sempat kunjungi adalah pameran “Mata Perempuan, Seharusnya..” yang dikurasi oleh fotografer senior Erik Prasetya dan yang paling gress adalah pameran “Beyond Photography” sebuah pameran yang mencoba mendefinisikan ulang makna serta wujud fotografi di Indonesia sekarang, nama Jim Sipangkat dan Asmudjo yang menjadi kuratornya.

Ketertarikannya dengan fotografi komersial dimulai ketika ia bekerja di sebuah agenci iklan, saat itu ia menjabat sebagai seorang web desainer. Mengenai fotografi komersilnya, lulusan Desain Komunikasi Visual ini sering mengerjakan pemotretan untuk produk dan model (fashion).  Dalam sesi wawancara via email ini Epel berbagi cerita dari mulai proses kreatif dalam pemotretan hingga keterlibatan wanita di dunia fotografi.