Minggu, 28 Agustus 2011

Ajak serta imajinasi, mari kita membaca foto dan menuliskan apresiasinya

Pernah kebayang nggak kalau di dunia ini cuma ada orang-orang yang  pandai menulis, tapi nggak ada kalangan yang  pandai membaca. Apa yang kita tulis mati begitu saja. Kita menghasilkan sesuatu yang sia-sia. Tidak dapat dikonsumsi dengan baik. Ungkapan ini memang rada absurd dan mustahil. Menulis dan membaca itu  satu paket. Kita belajar menulis sekalian belajar membaca. Tidak mungkin terpisah. Sayangnya, hal ini tidak terjadi dalam persilatan fotografi. Kita hanya terbiasa ‘menulis’ tanpa bisa pandai ‘membaca’ foto.

‘Menulis’ dalam kamus fotografi sama dengan menghasilkan sebuah foto. Menulis itu perihal teknis. Kita butuh alat. Kita butuh keterampilan agar bisa mengendalikan kamera-pena penghasil foto-.  Jika Kita hanya membicarakan bagaimana menghasilkan ‘tulisan’ bagus, yang sama seperti orang kebanyakan. Kita jadi seperti anak-anak yang senang memamerkan alat-alat tulis di tempat pensilnya.

Sementara membaca ialah perihal intelektual. Membaca adalah menerjemahkan simbol-simbol untuk kemudian bisa dibasakan. Sepertinya ungkapan “Biar foto yang bicara” atau “foto berbicara lebih dari seribu kata-kata” akan menjadi sia-sia jika ternyata tidak ada yang bisa mendengar foto berbicara, tidak ada yang bisa menerjemahkan seribu kata yang dibahasakan oleh foto. Sayang rasanya kalau sebuah foto kita hanya baca pada permukaannya saja. Ibarat membaca buku. Kita cuma baca kata pengantarnya doang. Nggak kita baca sampe habis. Ibarat ke pantai tapi Cuma duduk di mobil. Ibarat dengerin lagu cuma musiknya doang, nggak tau liriknya.

Sebelum kita mulai, ada satu hal yang kayaknya penting untuk diketahui. Sebuah karya seni, termasuk foto itu tidak untuk dimengerti melainkan untuk dirasakan. Mengapa? karena pengertian itu sifatnya seolah harus mutlak, sementara perasaan adalah sesuatu yang personal.

Nah, mulai sekarang yuk lah kita pelan-pelan belajar membaca foto. Mari kita lupakan teori. Semiotika apalah itu. Nih, MALU mau coba kasih sedikit kiat-kiat yang semoga bisa membimbing kita semu dalam membaca foto lalu menuliskan apresaisi atas foto tersebut.

1. Deskripsi

Ini bisa menjadi langkah awal untuk kita menikmati foto. Perhatikan baik-baik foto itu. Perhatikan dengan seksama setiap hal yang ada dalam foto. Foto adalah bahasa, maka objek-objek yang ada didalamnya adalah kata-kata. Kumpulkan dan jabarkan sebanyak-banyaknya temuan dari hal yang terlihat dari foto itu. Komposisi, warna, cahaya, bentuk, pakaian, ketajaman, ukuran dan jenis kertas menjadi hal-hal yang sekiranya perlu diperhatikan. Ceritakan juga apa yang terjadi pada foto seperti apa bentuk subjek (manusia)nya, apa yang subjek sedang lakukan pada foto. Komposisi juga hal penting perlu diperhatikan, amati letak tiap objek, dan seberapa besar porsinya di foto. Pokoknya di tahap awal ini, kita harus seperti detektif deh.

2. Tuliskan kesan personal dan interpretasimu

Setelah banyak temuan yang kita deskripsikan coba selami foto itu. Di tahap ini, kita butuh sedikit perenungan. Kita perlu merasakan dalam-dalam keterkaitan objek-objek dalam foto itu. Ajak serta imajinasi, pengalaman dan pengetahuan kamu untuk ikut menentukan kesan terhadap foto. Sebuah foto pasti membawa kesan yang berbeda-beda kepada tiap pemirsanya.

Misalnya ketika ketika melihat foto awan kesan yang timbul adalah perasaan bahwa kita sedang jatuh dari langit, dan apa yang kita lihat hanya lah awan, awan dan awan. Atau ketika melihat kaki yang melayang tertupi semak belukar taman, imajinasi kita mengantarkan kesan seperti sedang melihat manusia yang diculik oleh alien.

3. Riset dan kumpulkan fakta-fakta terkait.

Di tahap ini, kita kudu mencari tau pemahaman umum atau fakta-fakta mengenai objek-objek yang terlihat pada foto. Misal, ketika kita akan mengapresiasi foto fashion yang berlatar bangunan kuno, kita kudu cari tau fakta-fakta tentang bangunan kuno itu, juga tentang baju apa yang dipakai oleh si model, dan apa arti baju atau bangunan itu bagi masyarakat. Atau ketika kita akan mengapresi foto landscape, kita perlu tau tempat apa yang difoto itu, dan seluk-beluk (sejarah, mitos, peristiwa) mengenai tempat itu.

Di sini, kita boleh menghubung-hubungkan foto dengan isu, peritstiwa atau permasahan yang lebih besar. Kita bisa saja menganggap bahwa sebuah foto adalah representasi dari sebuah realita. Nah, setelah itu coba rasakan, mengapa realita tersebut direpresentasikan seperti ini. Misalnya, ketika melihat foto Holy Warnya Agan Harahap kita bisa saja menghubungkan ke isu terorisme, bahwa ternyata banyak pihak yang mengatas namakan kesucian agama untuk berperang.

4. Opini

Setelah berkelana merasakan makna foto, di tahap ini kita tuliskan opini kita terhadap foto tersebut. Bentuknya bisa apresiasi yang bersifat memuji, bisa juga yang bersifat kritik. Nggak perlu takut kalau nanti ada yang nggak setuju sama opini atau kritik kita.

5. Kesimpulan dan penutup

Penting nggak penting sih ni sebenernya. Tapi keberadaannya akan sangat membuat tulisan jadi enak dibaca. Tulisan jadi nggak gantung tanpa diberi penyelesaian gitu deh. Hehe..

Oke, kira-kira begitulah kiat-kiat dalam menulis apresiasi foto. Hmm, sekiranya ada banyak cara untuk kita membaca dan mengapresiasi foto. So, kalau ternyata tulisan ini justru membingungkan, kalian boleh mengabaikan apalagi kalau ternyata kalian sudah punya cara tersendiri. Semoga bermanfaat..

Minggu, 21 Agustus 2011

Gaji Pertama Award: Kompetisi Fotografi Memangterlalu


Wow. tidak lah terasa, sudah setahun ternyata. Semenjak Lomba Fotografi MemangTerlalu yang pertama itu. Tahun ini, di bulan Puasa juga. Kami mau sedikit bagi-bagi Rezeki lagi. Kebetulan para pendiri MALU wisuda dan dapet kerja di waktu yang nggak jauh berbeda. Udah pasti penerimaan gaji pertamanya juga nggak jauh beda. Jadi, sebagai bentuk perayaan dan syukurin, kami mau ngadain hajatan dalam bentuk lomba: Gajih Pertama Award! Sedikit sesumbar sih tapi nggak apa-apa lah. Namanya juga anak muda, Tuhan pasti ngerti. Yuk, mari kita menghitung Lomba sebelum tidur.
Masih sama seperti tahun kemarin, ada dua kategori lomba di sini: menulis dan memotret. Bedanya, taun kemaren kami menantang untuk bikin quote tahun ini kami ingin menantang kalian untuk nulis apresiasi foto. Berikut ini penjelasan singkat mengenai lomba MALU kali ini :


1. LOMBA FOTO
• Tema : Perjalanan
Perjalanan adalah proses berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dari satu situasi ke situasi yang lain. Hal yang pasti terjadi dari perjalanan adalah perubahan. Entah itu perubahan tempat, perubahan perasaan atau apa pun. Perjalanan, baik yang singkat mau pun yang jauh, pasti meninggalkan jejak dan menyisakan memori. Dalam hal ini fotografi adalah teman yang baik, ia bisa mengingat sepersekian detik ruang dan waktu yang kita telah lalui. kali ini MALU mengajak teman-temin semua untuk memenjarakan memori dan atau interpretasi kalian tentang perjalanan melalui media bernama kamera. Nah Walaupun tema-nya perjalanan, kalian bebas mengekspresikan apa saja mengenai perjalanan ini. Bisa jadi memori saat perjalanan mudik, atau pemandangan yang kalian liat saat berjalan. pokoknya apa pun lah.. Berbagai genre fotografi boleh kalian kirim, namanya juga anak muda suka coba-coba sambil minum coca-cola.. hehe

• Bebas menggunakan kamera apa pun dan kamera siapa pun..
• Size : Sisi terpanjang 1200px, sisi terpendek mengikuti
• Format : JPEG
• Proses editing hanya boleh sebatas proses editing kamar gelap (brightness, contrast, convert BW, burning, dodging, crop)
• Boleh menggunakan kamera jenis apa pun.
• Cantumkan sedikit keterangan tentang foto (Max. 2 kalimat)
• Satu orang diperkenankan hanya untuk mengirimkan 1 foto,
• Sertakan juga profil (Nama, Alamat, Email, No Hp, website pribadi)
• Kirim karya kamu ke: memangterlalu@gmail.com, Dengan subject : "Lomba Foto Perjalanan MALU "
• Deadline karya : 20 September 2011
• Juri: Tim Memangterlalu
• Juara:
Juara 1:
Keterangan: dipilih oleh dewan juri
Hadiah: Traveller Drybox.
Juara favorit
Keterangan: 10 nominasi foto terbaik akan kami upload di Facebook untuk kita publikasikan, dan akan kita umbar juga via twitter untuk kemudian dipilih oleh publik. Peserta dilarang nge-tag temen-temennya. Dan Yang paling banyak dapet jempol adalah yang menang.
Hadiah: Kaos Memangterlalu


2. Lomba Menulis Apresiasi Foto


"Biar Foto yang Bicara"  kalian pasti tau slogan itu. Ya, foto memang menyimpan banyak hal untuk dibicarakan. Tapi kadang kita malas untuk mendengarkannya dengan seksama. Nah, kami mau ngajak kalian nih, untuk menyimak sebuah foto lalu menuliskan apreasiasimu yang lebih panjang dari sebatas tiga jempol dan komentar singkat "nice photo mas", "wah ini KT mas" atau "Keren BWnya, salam BW". Kasarnya untuk kategori ini kalian diminta untuk nulis komentar terhadap foto. Mengapresiasi foto. Menyelami dalam-dalam tiap unsur dalam foto lalu menuliskan kesan serta interpretasi kalian terhadap foto tersebut.

SYARAT DAN KETENTUAN:
·         Kalian bebas untuk menentukan foto yang akan diapresiasi, asal si fotografernya berasal dari Indonesia. Coba buka folder favorite di galeri DA atau flickr kamu. Terus pilih satu deh yang menurut kalian paling the best.
·         Kalau kamu bingung milih fotonya. Nih, kita beri beberapa foto yang kami suka untuk kalian apresiasi. Pilih salah satu yah..

untitled - Bey Shouqi

untitled - Debbie Tea


Holy War - Agan Harahap
(diambil dari series Holy War)


·         Ditulis di microsoft word dalam dengan font apapun asal jangan webdings. Panjang tulisan minimal 250 kata. Maksimal, hmm perlu dimaksimalin nggak nih? Kayaknya nggak usah yah, jadi kalian boleh mengapresiasikan foto sedetail mungkin.
·         Kalian bebas menuliskan apresiasi dalam bentuk apa pun. Mau yang berbentuk puji-pujian, kritik, atau bahkan puisi. Pokoknya tuliskan pengalaman yang kalian dapat setelah melihat foto itu.
·         sedikit clue: untuk mengapresiasi sebuah foto, ada baiknya kita tidak perlu begitu memikirkan maksud si fotografernya. anggap saja si Fotografer pergi antah berantah. Interpretasikan seluruh unsur dan keterkaitan antarnya sebebas-bebasnya. Tanpa perlu mikir maksud dari si fotografernya. Ketika suatu karya sudah jadi dan disebar ke publik, maka makna dari karya itu adalah milik publik.
·         Kirim ke email MALU: memangterlalu@gmail.com. Jangan lupa cantumkan juga foto yang kamu apresiasi.  Tulis dengan Subject :  Apresiasi Foto
·         Paling lambat diterima tanggal 20 September 2011.
·         Sertakan juga profil (Nama, Alamat, Alamat Email, No Hp, website pribadi)
·         Juri: Kurniadi Widodo
·         Juara:
Juara 1: Tas Kulit Kamera. (keren deh pokoknya)
                Keterangan: dipilih oleh dewan juri
                Hadiah: Leather camera bag.
Juara favorit                      
                5 nominasi apresiasi terbaik akan kami upload di Facebook untuk kita publikasikan, dan                 akan kita umbar juga via twitter untuk kemudian dipilih oleh publik. Peserta dilarang nge-tag temen-temennya. Dan Yang paling banyak dapet jempol adalah yang menang.
                Hadiah: Kaos Memangterlalu