Kamis, 07 April 2011

The Angkor Photography Workshop: ‘Pesantren Kilat’ Fotografi Tingkat Asia Tenggara




   Merasa muda dan punya keinginan besar untuk  memperdalam akidah fotografi? Angkor Photography Workshop bisa menjadi pesantren kilat fotografi kalian.
oleh Rizki R.
sumber foto: : Angkor Photo  / Lim Sokchanlina



    Dimulai  sejak tahun 2005, sepertinya helatan The Angkor Photography Workshop (APWs)  ini sudah menjadi salah satu pencapaian para pegiat fotografi usia muda sekawasan Asia Tenggara. Pasalnya,  ajang tahunan ini terbukti bisa melatih serta mengembangkan bakat fotografi para pesertanya
    Workshop ini mengambil lokasi di Siem Reap, Kamboja, sebuah kota yang katanya memiliki peradaban serta budaya yang sangat hidup. Mulai dari kuil, pasar, serta  masyarakat suburban menjadi tempat  untuk mengekplornya melalui fotografi. APWs ini terbuka untuk umum, tidak dibatasi oleh bidang profesi tertentu. Pun pesertanya tidak mesti dari kalangan yang memang berprofesi sebagai fotografer. Orang yang berfotografi sebatas hobi kayak kita  bisa turut serta. Syaratnya cuma satu, tidak berumur lebih dari 28 tahun. Nah, dilihat dari syaratnya itu udah ketauan banget kan kalau misi mereka adalah untuk mencari lalu membina bibit-bibit unggul.
    Untuk bisa mengikuti ajang ini, kita harus menempuh proses seleksi dulu. Pertama kita harus daftar lalu menyerahkan sejumlah foto yang ‘kita’ banget lah. dari situ baru deh dipilih 15 orang yang bakal di undang ke Kamboja. Sayangnya undangan ini nggak berarti kita diberangkatkan secara cuma-cuma, panitia tidak menyediakan biaya  transportasi dari Negara asal ke Kamboja. Tapi tenang, kalian nggak perlu mikirin akomodasi selama disana. Mulai dari penginapan, makan, sampe transportasi selama di sana ditanggung pelaksana.
    Di sana kita akan disuguhkan dengan materi mengenai teknik, perspektif, etika serta standar professional dalam berfotografi. Kajian utamanya adalah fotografi dokumenter. Kelima belas peserta akan dibagi keempat kelompok dengan satu orang tutor ditiap kelompok. Nah, tutornya ini adalah mereka yang udah gape banget deh di dunia fotografi. Sebut saja, Antoine d’Agata,, salah satu fotografer yang terdaftar sebagai anggota Magnum Photo.
    Tahun ini, APS akan digelar di bulan November. Tapi proses pendaftaran dan seleksinya sudah dimulai sejak pertengahan tahun. Untuk itu kita harus rajin memantau informasinya di web resminya: . http://www.photographyforchange.net/workshopshome.html
  Jangan harap kalian cuma dapet ilmu doang di sana, segambreng pengalaman seru siap mengisi diary kehidupan kalian. Haha. Mulai dari pertemanan dengan anak-anak muda dari berbagai Negara seAsia sampe saat proses pengerjaan project di sana. Biar lebih seru, gimana kalau kita simak aja hasil wawancara dengan Meicy Sitorus, salah satu peserta dari Indonesia yang menganggap kesempatan untuk bisa ikut APWs 2010 lalu ini seperti mendapatkan undian chiki. haha

Coba-coba, certain dulu sekilas tentang dirimu dan kehidupan fotografi mu.
Saya tidak ngantor, saya freelancer desain dan foto. Intinya sehari-hari ya woles aja hehehe... Mulai foto akhir SMA, awal kuliah. Awal tertarik gara-gara sindrom anak muda aja, coba-coba segala. Kehidupan fotografi saya kaya kata BBB: 'putus nyambung putus nyambung' kalo bahasa keren Inggrisnya 'love-hate realtionship' hehe.. Apalagi ya...fotografi buat saya semacam sanktuari (ga tau bahasa indonesianya apa), tempat buat 'kabur' dan merasa nyaman dan banyak hal lainnya dah..
Motivasi apa yang mendorong kamu untuk menjajal Angkor Photo Workshop ini?
Awalnya sih dikasih tau teman, sebenernya ini tahun ke-2 saya nyoba Angkor dan keterima. Kebodohan pada tahun pertama, saya submit karya pas hari H (hari terakhir submisi), jadi ga bisa deh. Terus tahun kedua juga hampir terjadi hal yang sama karena nggak rajin cek blog mereka tapi kebetulan yang ke-dua dapet. Undian chiki, hore!
Motivasi utama yang pertama jalan-jalan. Hehe. Sebenernya tertarik aja, pengen tau lebih banyak, ketemu temen baru dan seterusnya. Terus kalo denger cerita dari teman-teman yang sudah berangkat kayanya ini workshop seru banget.
Ceritain dong proses seleksinya? (prosesnya- kriteria foto – dan syaratnya)
Wah...kalo yang ini saya beneran ga tau. Cuma panitia APWS dan Tuhan yang tahu kenapa kita-kita bisa terseleksi.Cuma kalau persyaratan untuk submisi sih standar aja...Kirim karya foto 12-20 buah (bisa singles atau stories), motivasi mengikuti APWS, data diri.
Menurut mu kenapa dipilih Kamboja sebagai tempat pelaksanaannya?Kalau menurut penjelasan tutor-tutor, Siam Reap, Kamboja adalah tempat yang kondusif untuk melakukan workshop. Siam Reap aman dan memiliki banyak topik untuk diangkat menjadi sebuah photostory. Kalau berdasarkan sejarah bisa dilihat di website nya hehe
Suasana di Siam Reap itu kayak apa sih, sama kayak Jakarta kah?
Suasana di Siam Reap, beda banget sama Jakarta ya. Siam Reap itu kota kecil, menarik wisatawan banyak banget karena ada situs Angkor Wat, dan orang-orangnya ramah. Saya bingung ngejelasinnya gimana lagi...mungkin harus berangkat langsung kesana biar tau kondisi sebenernya :)

Nah, selama disana kita bakal ngapain aja sih? Ceritain dikit dong.
Selama disana bakal seneng-seneng, ketemu temen-temen baru, ketemu fotografer internasional, editor internasional, dan pastinya dapet ilmu. Ya selama disana bakal belajar banyak hal deh, nggak cuma  teknis fotografi tetapi lebih ke pengalaman pribadi selama di sana yang mungkin bisa bikin kita mikir ulang soal dunia fotografi itu sendiri.
Materi yang diberikan disana itu tentang jurnalistik/documentary saja kah?Materi yang diberikan itu garis besarnya mungkin lebih fokus ke documentary, hanya saja pendekatannya berbeda-beda tergantung tutor yang didapat dan kita sebagai individu. Karena disana kita cuma dikasih waktu seminggu untuk bikin karya hingga proses editing dan ditampilkan dalam bentuk slideshow.
Nah, kita kan ditugaskan untuk bikin photostory yah di sana, proses pengerjaannya gimana tuh? Apa tidak sulit dalam berkomunikasi dengan warga setempat?Mmm...sebenarnya tergantung story apa yang pengen kita angkat sih. Tingkat kesulitan itu juga dibentuk sama kitanya sendiri. Kalau kita membahas satu cerita yang membutuhkan narasumber lokal, otomatis membutuhkan orang yang bisa berkomunikasi dengan bahasa lokal (fixer / penerjemah). Proses pengerjaan juga beda-beda ya, ada teman yang menginap di rumah penduduk karena memang harus agar dapat image yang diinginkan, ada juga yang lebih berkeliling kota untuk cari elemen-elemen pendukung story-nya.
Selama disana kita dapat mentor kan yah? Dia berperan sebagai apa sih? Trus siapa aja tuh mentornya?
Yup, kita akan dapet mentor dan dibagi kedalam tiga grup. Mentor disana pastinya punya peran untuk membimbing, namanya juga mentor..Membimbing tapi tidak menggurui ya. Mentor untuk APS tahun saya terlibat ada Antoine D'agata diasisteni Wei Ying Ang, Patrick De Noirmont diasisteni Andrea Star Reese , dan Olivier Nilsson.
Menurut kabar, kamu dapet mentor D’Agata dari MAGNUM yah? Asik ga dia orangnya? Apakah dia semesum foto-fotonya? Haha becandaAhahaha...semua nanyanya gitu, mesum apa ga...Orangnya seru, asik dan bisa jadi temen banget. Dia senior tapi klo ada istilah bahasa Indonesia tuh ya, padi semakin berisi semakin merunduk hehehe. Semua mentor yang bimbing kita asik kok, cuma punya karakter yang beda-beda aja.
Di sana kan kalian bertemu dengan teman-teman pegiat fotografi dari Negara lain tuh, nah menurut pengamatan kamu, ada nggak yang membedakan fotografi Indonesia  dengan di negara lain?hmm..serius nih pertanyaannya :D Kurang lebih sama...cuma bagaimana motivasi individu mungkin yang berbeda ya. Ga ada perbedaan yang signifikan sih kalau dari pandangan saya.
Ada cerita seru apa lagi selama disana?Cerita seru ya..banyak!hahaha...mending dilanjut sambil curhat aja kalau itu mah hehe..
Setelah pulang dari sana, hal apa yang paling kamu rasakan manfaatnya ?
Satu hal paling penting yang saya pelajari selama disana adalah...jujur kepada diri sendiri dan juga fotografi itu sendiri. Saya dapet temen baru yang fotografer internasional uuuyyy...jadi melebarkan sayap keprofesian hehe.
Beri kita alasan kenapa kita harus ikut Angkor Photo?
Alasannya...ini workshop fotografi internasional terseru!! :D 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar